BEBAS




Sesungguhnya aku tertawa untuk membahagiakan diriku
Lingkup yang kuhadapi adalah sebuah kesatuan yang harus kuresapi
Kegundahan takkan menyurutkan sebuah ambisi kelopak duniaku
Karena sebuah keoptimisan akan mampu memperlunak kesulitan
Langkah yang beriringan sanggup mengolah kemampuan terselubung
Untuk di bongkar satu-persatu rasa kesusahan menuju kebahagian....

Lingkar bumi yang semakin menyempit karena kesedihan
Hanya sebuah hal sepele yang tak patut ditanam dalam
Karena sebuah kehebatan takkan tercipta tanpa usaha yang pantas
Lapukkan sebuah keinginan yang merugikan jiwa
Untuk menepi sejenak memberikan kesempatan pada kesetiaan
Meraih cahaya indah yang terselimut kabut durjana.....

Menyelusup ke ruang genggaman yang sangat erat
Menghancurkan rasa bosan
Menghadapi keinginan yang patut diraih
Demi sebuah perubahan di dalam diri yang lama terpenjara
Dengan sebuah simpul senyuman
Yang penuh arti untuk menjalani sisa kehidupan.....

by = Depi Hairan'z

LANGKAH TERARAH






Seakan sambaran petir menggelegar menyeruak dari kegelapan malam
Sesosok rangkaian cahaya mulai membumbung tinggi diangkasa
Sindiran sang pelangi tak menggubah sedikitpun hati yang sedang di rundung nista
Belajar bercengkrama pada sosok raga yang senantiasa setia mendalami
Ragu,namun hal itu terus menjalari tubuh yang menganga
Bagai telanjang dada
Perumpamaan itu semakin merajalela...

Rahasia keluguan yang begitu tampak samar menderu
Tertata pada sang anggrek yang membekas semakin membiru
Seolah tambatan yang longgar pada sebatang pohon yang membeku
Akan lepas binatang peliharaan sebagai teman perjalanan
Menerka kebodohan yang syarat akan makna
Tanpa sugesti yang mampu melambungkan pendapat logis...

Teka-teki pengakuan yang kerap berdiri kaku
Seakan kejujuran yang begitu sulit terucap lepas dan tak mengenal arah
Bebas menjelajahi menuju ruang Firdaus
Yang kerap diimpikan mahluk yang mencoba menjauhi dosa
Demi kebahagiaan yang abadi.......

Rumpun ilalang yang perlahan berayun
Membawa kesuasana kedamaian yang tak pernah berhenti untuk menghibur
Langkah yang terarah,
Akan sebuah harapan dan mimpi yang akan selalu ada
Dan jejak yang akan menuntut untuk melepas rasa ego yang penuh keambigu-an
Yang mampu menghalangi
Mimpi yang sempat terajut rapi......

by = Depi Hairan'z

Alasan-Alasan Naik Kereta Api


Oleh Sigit Adinugroho

Setiap moda transportasi punya keunggulan dan keterbatasan tersendiri. Kereta api menjadi salah satu yang keunggulannya sering kita abaikan. Naik kereta api dianggap lamban, tenggelam dalam romantika masa lalu, hanya untuk orang tua dan kurang bebas.

Di era di mana mesin berkekuatan besar, "bertenaga kuda", kebebasan individu dan ketepatan waktu menjadi penting, kereta api ditinggal karena tidak menawarkan semua itu. Dunia perkeretaapian di Indonesia juga terpuruk, baik yang di dalam kota maupun antar kota. Kebanyakan kita hanya menggunakan kereta api jika mudik.


Pengguna kereta api cepat di Cina sedang mengambil foto dirinya sendiri. Foto: AP/Eye Press

Padahal, jika jasa kereta api berbenah dan menyesuaikan dengan standar internasional dalam urusan kenyamanan, keamanan dan ketepatan waktu, ia berpotensi menjadi moda bepergian yang pantas dilirik.

Berikut beberapa alasan kenapa kita masih harus menggunakan kereta api ke mana pun kita pergi:

Sleeper class


Beberapa layanan kereta api memiliki kelas sleeper, atau kabin yang memiliki tempat tidur. Gerbong yang lebih mewah bahkan punya kabin privat lengkap dengan kamar mandi!

Gerbong makan


Tidak ada pengalaman makan yang lebih menyenangkan dan manusiawi daripada duduk di meja makan, seperti di gerbong makan!


Penumpang kereta api Moscow-Nice bersiap menaiki gerbong. Foto: AP/Lionel Cironneau

Stasiun di pusat kota


Bandara biasanya terletak jauh di luar kota karena lahannya luas. Stasiun kereta berada di tengah-tengah kota, segalanya mudah dan murah dijangkau.

Berbudaya


Perjalanan kereta api punya ritual dan nostalgia, mulai dari baju dan topi masinis, tiupan peluit, ramah-tamah pelayan, sampai interior gerbong.

Ramah lingkungan


Eurostar, layanan kereta api di Eropa, melakukan studi yang membandingkan emisi karbondioksida antara pesawat dan kereta api. Hasilnya: perjalanan kereta api memangkas emisi karbondioksida sampai 90% per penumpang.

Bersiap menaiki kereta api supercepat di Spanyol. Foto: AP/Manu Fernandez

Menggunakan telepon & internet


Sudah jelas kalau di kereta api kita bisa bebas menggunakan perangkat elektronik, bahkan jika gerbong dilengkapi wifi, kita bisa melakukan koneksi ke internet.

Bekerja produktif


Dengan gerak yang stabil, waktu yang relatif lama dan kebebasan menggunakan perangkat elektronik, kita bisa menulis, mengerjakan presentasi, menyunting video, merancang dan masih banyak lagi.


Kereta api di Jepang melintasi pusat kota Tokyo. Foto: AP/Koji Sasahara

Bebas bergerak


Gerbong eksekutif biasanya berkonfigurasi 2-2, di beberapa gerbong bahkan ada yang 2-1 dan 1-1, memudahkan alur penumpang jalan kaki.

Bertemu teman baru


Berhari-hari di kereta ketika perjalanan panjang, duduk bersama orang lain di gerbong makan, berjalan di koridor. Semuanya membuka kesempatan berbicara dengan orang baru!


Pramugari di kereta api supercepat Cina. Foto: AP/Eugene Hoshiko

Ramah penyandang cacat


Beberapa gerbong di negara maju sudah dirancang untuk mengakomodir penyandang cacat yang berada di atas kursi roda.

Ruang kaki yang luas


Rata-rata konfigurasi kursi di gerbong kereta api menyediakan ruang kaki yang lebih luas untuk kita meluruskan kaki, sesuatu yang kita harus bayar lebih di pesawat!
Sigit Adinugroho dapat dikunjungi di blog perjalanannya, www.ranselkecil.com.

GORESAN UNTUK MU SAHABAT




Dalam dunia ini kita tidak punya sesiapa,
Kecuali
diri sendiri..
Tetapi dalam kita bersendirian,
kita beruntung kerana
Mempunyai seorang
sahabat yang memahami kita…
Sebagaimana kita mengharapkan keikhlasan dan kejujuran
Seorang sahabat
, begitulah juga dia. 

Tetapi kita sering terlupa akan hal itu.
Cuma mengambil kira tentang harapan dan perasaan kita

Kita rasa dikhianati bila dia tidak menepati janjinya. 

Kita tidak memberi dia peluang untuk menerangkan keadaannya.
Bagi kita, itu alasannya untuk menutup kesilapan dan membela diri. 

Kita juga pernah membiarkan dia ternanti-nanti kerana kita juga ada janji yg tidak ditepati. 

Kita beri beribu alasan memaksa dia terima alasan kita. 

Waktu itu,
terfikirkah kita perasaannya…? 

Seperti kita,
dia juga tahu rasa kecewa… tetapi kita sering terlupa.

Untungnya
mempunyai seorang sahabat yang sentiasa memahami
Yang
selalu berada disisi pada waktu kita memerlukannya. 

Dia mendengar luahan perasaan kita, segala rasa kecewa dan ketakutan.
Harapan dan impian
juga kita luahkan.
Dia memberi jalan sebagai laluan penyelesaian masalah.
Selalunya
kita terlalu asyik menceritakan tentang diri kita hingga
Kadang-kadang kita terlupa
sahabat kita juga ada cerita yg ingin dikongsi bersama kita.

Pernah kah kita memberi dia peluang untuk
menceritakan tentang rasa bimbangnya, rasa takutnya? 

Pernahkah kita menenangkan dia sebagaimana dia pernah menyabarkan kita. 

Ikhlaskah kita mendengar tentang kejayaan dan berita gembiranya? 






Mampukah kita menjadi sumber kekuatannya sepertimana dia meniup semangat setiap kali kita rasa kecewa dan menyerah kalah? 

Dapatkah kita yakinkan dia yg kita boleh dipercayai, kita boleh dijadikan tempat untuk bersandar bila terasa lemah, agar tidak rebah…? 

Bolehkah kita menjadi bahu untuk dia bersandar harapan? 

Sesekali jadilah sahabat
yg mendengar dari yg hanya bercerita..
Ambillah masa
untuk memahami hati dan perasaan sahabat
Kerana dia juga seorang manusia,
Dia juga ada rasa takut, ada rasa bimbang,sedih dan kecewa.
Dia juga ada kelemahan dan memerlukan seorang sahabat..

Sebagai kekuatan… 

Jadilah kita sahabatnya itu.

Kita selalu melihat dia ketawa, tetapi mungkin sebenarnya dia tidak setabah yang kita sangkakan…

Di sebalik senyumannya mungkin banyak cerita sedih yg ingin diluahkan… 
Di sebalik kesenangannya mungkin tersimpan seribu kekalutan… 

Kita tidak tahu…
Tetapi. jika kita cuba jadi sahabat sepertinya, mungkin kita
akan tahu..

by = Ahmad Firdaus Saarani


KARENA IKATAN KITA....ISTIMEWA

Jupri SupriadiArtikel Lepas
28/9/2011 | 29 Syawal 1432 H | Hits: 437
Oleh: Jupri Supriadi


 


dakwatuna.com - Sebut saja A dan B. Dua orang sahabat yang sejak kecil sering bercanda bersama, menangis bersama, bahkan melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi pun selalu bersama. Kecocokan antara keduanya telah terbingkai dalam sebuah jalinan persaudaraan yang unik, yang tak mudah kita temui di kebanyakan episode persaudaraan yang lain.
Suatu ketika, di sebuah serambi masjid kampus, mereka sepakat untuk saling mengoreksi dan mengevaluasi dir mereka masing-masing. Si A harus mengevaluasi kekurangan dan kelebihan si B. Begitu pun sebaliknya, si B juga harus bisa menyebutkan kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri si A. Mereka bersepakat bahwa beberapa hari lagi akan bertemu di tempat yang sama untuk menyampaikan hasil evaluasi yang mereka siapkan mulai dari pertemuan itu. Hingga tibalah hari dimana mereka menyampaikan boring evaluasinya.
“A, silakan kamu mulai bacakan evaluasimu terhadap tingkahku selama ini.” Ucap si A mengawali pembicaraan.
“Tidak B, kamu saja yang memulainya. Sepertinya tulisanmu lebih banyak. Dan sepertinya kamu lebih siap untuk menyampaikannya lebih dahulu.”
“Hmm, baiklah. Aku yang akan memulainya.”
“Silakan B, aku akan mendengarkan.”
“Tapi,,, kamu janji ya tidak akan marah padaku setelah kubacakan penilaianku padamu?”
“Baiklah, aku tidak akan marah. Sampaikan saja sejujurnya padaku.”
“Err, kamu mau mendengar yang mana dulu? Tentang kelebihanmu atau kekuranganmu?”
“Kekuranganku saja dulu.”
“A, kamu itu orangnya egois, maunya selalu diperhatikan, tidak peka sama lingkungan, tak pernah mau terus terang tentang masalah yang menimpamu. Kamu itu selalu menyalahkan orang lain ketika ada masalah yang menimpamu, kamu itu……”
“maaf B, maafkan aku bila selama ini telah sering menyakitimu.” Ujar si A memotong perkataan si B yang sedang membacakan evaluasinya.
“Tak apa A, maaf juga bila kamu telah tersinggung mendengarkan evaluasiku ini. Tapi, aku masih belum selesai membacakannya. Apakah harus ku hentikan?”
“Tidak B, lanjutkan saja. Aku akan terus mendengarkannya.” Kata si A sambil menyeka pipinya yang mulai meneteskan air mata.
“Kamu itu, maaf…. Pemalas, tergantung pada orang tua, selalu bilang aku seperti anak-anak. Dan kamu itu plin-plan….” Sejenak B menatap wajah saudaranya. Binar matanya mulai terbasahi air mata yang mulai menetes melintasi pipinya.
“A, ada apa? Apa ku menyakitimu? Kalau begitu aku hentikan saja evaluasiku. Aku tak ingin sahabatku bersedih seperti ini.”
“Tidak apa B, terus lanjutkan saja. Aku akan terus mendengarkan nasihat dari sahabat terbaik ku.”
“Aku tak sanggup melihatmu bersedih seperti ini. Biar ku hentikan saja ya.”
“Tolong B, lanjutkan saja. Aku tidak apa-apa sahabatku. Aku hanya ingin mengetahui dari lisanmu mengenai kesalahan-kesalahanku padamu. Apakah kekuranganku masih banyak?” ujar A sambil menahan tangis yang hampir meledak “Maaf A, masih ada tiga halaman lagi. Baiklah, aku lanjutkan.” Si B pun melanjutkan membaca daftar kekurangan si a yang telah ia tuliskan.
Selanjutnya, si B membacakan daftar kelebihan yang dimiliki si A.
“A, bagiku kamu tetap istimewa, kamu adalah temanku yang paling cerdas dan kamu sering mengingatkanku bila ku tersalah.” Si B membacakan daftar kelebihan si A yang hanya tiga paragraph tersebut.
“Sudah A, aku sudah membacakan semuanya. Selanjutnya giliranmu.”
Sambil berusaha senyum, si A membacakan daftar kelebihan dan kekurangan si B.
“Sekarang aku akan membacakan kelebihanmu dulu saja ya B.”
“Baik A, kalau kamu berkenan, silakan.”
“Kamu itu kreatif, cekatan, suka menolong, penuh ide brilian, konsisten, tak mengharap imbalan duniawi, kata-katamu selalu terjaga, dan selalu senyum tatkala menyapa orang-orang di sekitarmu….” Ucap si A panjang lebar hingga tiga halaman A4 ia selesai bacakan.
“sudah B, aku sudah selesai membacakan semua yang kutulis.”
“kekuranganku?”
“Tidak, tidak ada…. Aku sudah rampung membaca semua evaluasiku padamu saudaraku.”
“Apa maksudmu? Apa saja kekuranganku dan tingkah burukku yang telah menyakitimu selama aku menjadi sahabatmu A? coba sebutkan saja, aku tidak akan marah.”
“Aku tak bisa menuliskan apapun pada lembar kekuranganmu A. bagiku, kekuranganmu telah mengajarkanmu untuk lebih dewasa dan bijak dalam mengambil setiap keputusan. Dan semua itu telah terbingkai indah dalam memori hidupku sahabatku. Oleh karena itu tak ada yang bisa kubacakan mengenai kekuranganmu.”
“Duhai sahabatku, maafkan aku. Sungguh engkau adalah sahabat terbaik yang pernah kutemui. Engkau adalah mutiara yang selalu menjadi perhiasan dalam hidupku, menghiasi setiap lembaran perjalanan kehidupan yang penuh kejadian mengharu biru ini.”
Dan kini, serambi masjid kampus itu pun menjadi saksi, tetesan air mata yang mengalir karena sebuah ikatan yang begitu berharga. Ikatan ukhuwah.
*****
Ah, rasanya aku belum bisa menjadi seperti A yang mampu menangkap setiap aura kebaikan dari sahabatnya. Menjadikan segala kekurangan sahabatnya sebagai pelecut semangat untuk mendewasakan diri tanpa mengungkit-ngungkit apalagi membicarakan kekurangan sahabatnya pada orang lain. Kita, pasti pernah punya salah. Bahkan sering kita lakukan pada orang lain. Pada sahabat kita. Saat ego masih tersimpan dalam hati, saat persepsi menutupi mata hati bahwa orang lain harus menjadi yang sempurna di hadapan kita, tanpa cacat, tanpa kekurangan. Maka, sesungguhnya kita telah membutakan mata hati kita untuk memberikan permaafan pada orang lain. Menganggap setiap kesalahan sahabat kita adalah dosa besar yang takkan termaafkan dan telah menutup pintu maaf bagi setiap kesalahan mereka.
Sahabatku, Saudaraku… ikatan kita bukan sembarang ikatan. Kita diikat bukan karena kesamaan kampus, kesamaan asal daerah, kesamaan jurusan, kesamaan organisasi. Akan tetapi kita diikat atas dasar cinta yang terbingkai dalam ukhuwah. Cinta pada Allah dan ukhuwah yang menggelora mempersatukan setiap keping-keping hati yang tersebar di seluruh penjuru bumi-Nya ini.
Sahabatku, Saudaraku… ikatan kita adalah ikatan yang istimewa. Yang telah dipertautkan oleh Yang Maha Istimewa, yang selalu kita ucapkan doa-doa rabithah dalam waktu istimewa kita, di sepertiga malam terakhir sambil berdoa, Ya Allah….Sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini telah berpadu ,berhimpun dalam naungan cintaMu, bertemu dalam ketaatan, bersatu dalam perjuangan, menegakkan syariat dalam kehidupan, Kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya, terangilah dengan cahayaMu, yang tiada pernah padam, Ya Rabbi bimbinglah kami. Lapangkanlah dada kami, dengan karunia iman dan indahnya tawakal padaMu, hidupkan dengan ma’rifatMu, matikan dalam syahid di jalan Mu, Engkaulah pelindung dan pembela…..

LETUPAN SYAHDU



Seharian menyusuri kota sejarah yang penuh makna
Menyusuri satu-persatu pusat keramaian yang merebak ruah
Hanya untuk menemukan seutas lembayung lambung merekah
Untuk dipersembahkan kepada sosok yang membakar jangkar hati
Yang sudah lama tidak tersentuh
Dari berbagai sudut terperinci manapun....

Keindahan yang semakin mencapai puncak keharmonisan rayuan
Sebuah isyarat,tidak ada hati yang tak mungkin tergapai
Lamban-laun sebuah canda-tawa akan terekpresikan
Tertuju kepada bidadari keindahan yang tak tertandingi oleh siapapun
Demi sebuah pecapaian itu
Aral yang melintang hanya menjadi hal yang takkan berarti....

Kemelut yang memaksa jiwa
Untuk menyelesaikan kerinduan yang semakin menyala
Demi sebuah pelampiasan yang semakin merusak raga
Tak tertandingi dengan debaran hati yang semakin menjadi-jadi
Bahwa hal yang mustahil hanya untuk orang yang tak mau berusaha
Terlalu asyik menikmati dunia sendiri
Tanpa mempedulikan hakekat yang seharusnya menjadi kewajiban....

Demi letupan syahdu ini
Takkan rela melepaskan hal yang seharusnya dipertahankan...
Demi sebuah letupan syahdu ini
Takkan terabaikan sebuah kerinduan yang semakin ganas menyerang...
Dan demi letupan rindu ini
Sebuah aksara teka-teki akan terpecahkan....

by = Depi Hairan'z

AMAL YANG TETAP BERMAKNA



Oleh : K.H. Abdullah Gymnastiar

Berhati-hatilah bagi orang-orang yang ibadahnya temporal, karena bisa jadi perbuatan tersebut merupakan tanda-tanda keikhlasannya belum sempurna. Karena aktivitas ibadah yang dilakukan secara temporal tiada lain, ukurannya adalah urusan duniawi. Ia hanya akan dilakukan kalau sedang butuh, sedang dilanda musibah, atau sedang disempitkan oleh ujian dan kesusahan, meningkatlah amal ibadahnya. Tidak demikian halnya ketika pertolongan ALLOH datang, kemudahan menghampiri, kesenangan berdatangan, justru kemampuannya bersenang-senangnya bersama ALLOH malah menghilang.

Bagi yang amalnya temporal, ketika menjelang pernikahan tiba-tiba saja ibadahnya jadi meningkat, shalat wajib tepat waktu, tahajud nampak khusu, tapi anehnya ketika sudah menikah, jangankan tahajud, shalat subuh pun terlambat. Ini perbuatan yang memalukan. Sudah diberi kesenangan, justru malah melalaikan perintah-Nya. Harusnya sesudah menikah berusaha lebih gigih lagi dalam ber-taqarrub kepada ALLOH sebagai bentuk ungkapan rasa syukur.

Ketika berwudhu, misalnya, ternyata disamping ada seorang ulama yang cukup terkenal dan disegani, wudhu kita pun secara sadar atau tidak tiba-tiba dibagus-baguskan. Lain lagi ketika tidak ada siapa pun yang melihat, wudhu kitapun kembali dilakukan dengan seadanya dan lebih dipercepat.

Atau ketika menjadi imam shalat, bacaan Quran kita kadangkala digetar-getarkan atau disedih-sedihkan agar orang lain ikut sedih. Tapi sebaliknya ketika shalat sendiri, shalat kita menjadi kilat, padat, dan cepat. Kalau shalat sendirian dia begitu gesit, tapi kalau ada orang lain jadi kelihatan lebih bagus. Hati-hatilah bisa jadi ada sesuatu dibalik ketidakikhlasan ibadah-ibadah kita ini. Karenanya kalau melihat amal-amal yang kita lakukan jadi melemah kualitas dan kuantitasnya ketika diberi kesenangan, maka itulah tanda bahwa kita kurang ikhlas dalam beramal.

Hal ini berbeda dengan hamba-hamba-Nya yang telah menggapai maqam ikhlas, maqam dimana seorang hamba mampu beribadah secara istiqamah dan terus-menerus berkesinambungan. Ketika diberi kesusahan, dia akan segera saja bersimpuh sujud merindukan pertolongan ALLOH. Sedangkan ketika diberi kelapangan dan kesenangan yang lebih lagi, justru dia semakin bersimpuh dan bersyukur lagi atas nikmat-Nya ini.

Orang-orang yang ikhlas adalah orang yang kualitas beramalnya dalam kondisi ada atau tidak ada orang yang memperhatikannya adalah sama saja. Berbeda dengan orang yang kurang ikhlas, ibadahnya justru akan dilakukan lebih bagus ketika ada orang lain memperhatikannya, apalagi bila orang tersebut dihormati dan disegani.

Sungguh suatu keberuntungan yang sangat besar bagi orang-orang yang ikhlas ini. Betapa tidak? Orang-orang yang ikhlas akan senantiasa dianugerahi pahala, bahkan bagi orang-orang ikhlas, amal-amal mubah pun pahalanya akan berubah jadi pahala amalan sunah atau wajib. Hal ini akibat niatnya yang bagus.

Maka, bagi orang-orang yang ikhlas, dia tidak akan melakukan sesuatu kecuali ia kemas niatnya lurus kepada ALLOH saja. Kalau hendak duduk di kursi diucapkannya, "Bismilahirrahmanirrahiim, ya ALLOH semoga aktivitas duduk ini menjadi amal kebaikan". Lisannya yang bening senantiasa memuji ALLOH atas nikmatnya berupa karunia bisa duduk sehingga ia dapat beristirahat menghilangkan kepenatan. Jadilah aktivitas duduk ini sarana taqarrub kepada ALLOH.

Karena banyak pula orang yang melakukan aktivitas duduk, namun tidak mendapatkan pertambahan nilai apapun, selain menaruh [maaf!] pantat di kursi. Tidak usah heran bila suatu saat ALLOH memberi peringatan dengan sakit ambaien atau bisul, sekedar kenang-kenangan bahwa aktivitas duduk adalah anugerah nikmat yang ALLOH karuniakan kepada kita.

Begitupun ketika makan, sempurnakan niat dalam hati, sebab sudah seharusnya di lubuk hati yang paling dalam kita meyakini bahwa ALLOH-lah yang memberi makan tiap hari, tiada satu hari pun yang luput dari limpahan curahan nikmatnya.

Kalau membeli sesuatu, perhitungkan juga bahwa apa yang dibeli diniatkan karena ALLOH. Ketika membeli kendaraan, niatkan karena ALLOH. Karena menurut Rasulullah SAW, kendaraan itu ada tiga jenis, 1) Kendaraan untuk ALLOH, 2) Kendaraan untuk setan, 3) Kendaraan untuk dirinya sendiri. Apa cirinya? Kalau niatnya benar, dipakai untuk maslahat ibadah, maslahat agama, maka inilah kendaraan untuk ALLOH. Tapi kalau sekedar untuk pamer, ria, ujub, maka inilah kendaraan untuk setan. Sedangkan kendaraan untuk dirinya sendiri, misakan kuda dipelihara, dikembangbiakan, dipakai tanpa niat, maka inilah kendaran untuk diri sendiri.

Pastikan bahwa jikalau kita membeli kendaraan, niat kita tiada lain hanyalah karena ALLOH. Karenanya bermohon saja kepada ALLOH, "Ya ALLOH saya butuh kendaraan yang layak, yang bisa meringankan untuk menuntut ilmu, yang bisa meringankan untuk berbuat amal, yang bisa meringankan dalam menjaga amanah". Subhanallah bagi orang yang telah meniatkan seperti ini, maka, bensinnya, tempat duduknya, shockbreaker-nya, dan semuanya dari kendaraan itu ada dalam timbangan kebaikan, insya ALLOH. Sebaliknya jika digunakan untuk maksiyat, maka kita juga yang akan menanggungnya.

Kedahsyatan lain dari seorang hamba yang ikhlas adalah akan memperoleh pahala amal, walaupun sebenarnya belum menyempurnakan amalnya, bahkan belum mengamalkanya. Inilah istimewanya amalan orang yang ikhlas. Suatu saat hati sudah meniatkan mau bangun malam untuk tahajud, "Ya ALLOH saya ingin tahajud, bangunkan jam 03. 30 ya ALLOH". Weker pun diputar, istri diberi tahu, "Mah, kalau mamah bangun duluan, bangunkan Papah. Jam setengah empat kita akan tahajud. Ya ALLOH saya ingin bisa bersujud kepadamu di waktu ijabahnya doa". Berdoa dan tidurlah ia dengan tekad bulat akan bangun tahajud.

Sayangnya, ketika terbangun ternyata sudah azan subuh. Bagi hamba yang ikhlas, justru dia akan gembira bercampur sedih. Sedih karena tidak kebagian shalat tahajud dan gembira karena ia masih kebagian pahalanya. Bagi orang yang sudah berniat untuk tahajud dan tidak dibangunkan oleh ALOH, maka kalau ia sudah bertekad, ALLOH pasti akan memberikan pahalanya. Mungkin ALLOH tahu, hari-hari yang kita lalui akan menguras banyak tenaga. ALLOH Mahatahu apa yang akan terjadi, ALLOH juga Mahatahu bahwa kita mungkin telah defisit energi karena kesibukan kita terlalu banyak. Hanya ALLOH-lah yang menidurkan kita dengan pulas.

Sungguh apapun amal yang dilakukan seorang hamba yang ikhlas akan tetap bermakna, akan tetap bernilai, dan akan tetap mendapatkan balasan pahala yang setimpal. Subhanallah. ***

Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/

MERINDUKAN SENJA





Terangkai sebuah keinginan yang mendasar
Dari birahi yang semakin liar memaksa berkehendak
Akan keindahan yang terbit dari kejauhan mahligai kehidupan
Berangsur berubah kelam di saat senja menyambar bagaikan racun yang menjalar
Tak bergerak,hanya terdiam
Di sudut keego-an rupawan nan mesra....

Laksana sebuah mimbar yang mengharap sang pencerah
Tergelak bisu tak berirama
Langsekap senja yang semakin memerah
Demi menayambut malam yang bertabur cahaya bintang
Untuk disaksikan sepasang jiwa yang di mabuk cinta...

Rapat bintang bertaburan yang tak siapapu menghalangi
Demi mencapai goresan dan membentuk rasi
Angin malam yang setia menemani
Walau beranjak dari kiri dan kanan ruang hampa....

Lampauan imajinasi seorang anak yang melampaui batas
Seolah apa yang ia genggam akan terlaksana hari itu jua
Nasehat sesorang yang tak di indahkan
Namun..keinginan itu membara di benak nya yang tidak mungkin terjamah oleh orang dewasa sekalipun
Sebuah keinginan,yang dapat merubahnya di saat kelak...

Senja yang semakin memerah
Seperti mengisyaratkan manusia untuk menghentikan aktivitasny
Auman burung malam yang menemani
Seolah akan datang sebuah kesunyian yang beberapa saat lagi.....

MIMPI YANG BELUM TERGAPAI




dakwatuna.com - Bismillah…
Di setiap kemungkinan yang tersedia, selalu ada banyak kesempatan untuk memberi kita ruang dalam belajar. Entah ia sedikit menyengat kesadaran kita, atau menghentakkan rasionalitas kita pada keterpurukan terhebat. Tetaplah, setiap kejadian sejatinya ia memiliki kelayakan yang sangat pantas untuk dimaknai. Maka seperti itulah gugusan hikmah yang Allah sediakan untuk kita.
Sebuah kalimat sederhana pernah terdengar dan sangat berkesan bagi saya.. “Entah itu kesalahan yang pahit, kekhilafan yang terlampaui pekat, sebuah kejadian, tetaplah kejadian. Dia hadir bukan hanya sekedar memberi setitik warna dalam kehidupan kita, namun juga menjadi kesempatan yang besar buat kita agar mampu belajar. hanya saja, BAGAIMANA, kita memetik hikmahnya adalah kunci dari setiap langkah yang akan kita tapaki ke depannya, apakah ia seputih mutiara? atau masih sepekat lumpur hitam yang kotor?”
Dan ketika kita mencoba meraba segala bentuk kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, maka yang akan kita temukan adalah KETAKUTAN, kalau saja apa yang akan ada di hadapan kita tak sesuai dengan HARAP yang pernah ada, atau apa yang akan terjadi nanti tak seindah BAYANGAN kita, atau, bisa saja, justru kemungkinan-kemungkinan yang hadir dalam IMAJI kita, suatu waktu, takkan pernah terjadi. Maka terjadilah KEKECEWAAN. Keterpurukan yang mendalam karena harapan yang membumbung tinggi. Untuk kasus ini, saya akan menyetujui “Bahwa bermimpi.. janganlah terlalu tinggi…” namun jika dipahami, kalimat ini hanya untuk berlaku untuk orang yang BERHARAP pada dunia dengan sepetak HARAP yang terlalu diingini. Jika ini engkau miliki, maka jangan sesali, jika akhirnya segala sesak hadir di dalam diri. Karena memang, sedari awal, yang kau ingini, tak lebih dari ejawantahan nafsu yang kau atas namakan MIMPI.
Lalu bagaimana agar MIMPI ini menjadi sebuah motivasi yang tak ternodai?
Sungguh sangat sederhana menguraikannya… Kuncinya ada di HATI….
Hati yang sehat
Itulah dia yang akan berhak menggali hikmah dari setiap kejadian. Dia yang akan mengarahkan kita agar mengorientasikan segala MIMPI, IMAJI, juga HARAP kita hanya kepada Allah. Menisbahkan kepuasan batinmu pada pencapaian dunia, sungguh hanya akan membuatmu terluka. Maka beginilah indikasinya…
1. Selalu mengharap rahmat Allah (Raja’)
Pengharapan…. Awalnya adalah rasa HARAP. Jangan pernah putus harapmu pada Allah. Sebab DIA selalu sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Harapmu jangan diorientasikan kepada APA yang kau tuju. tapi SIAPA yang akan membuat APA menjadi nyata.
“Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang MENGHARAP rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan yang banyak MENGINGAT Allah” (Al-Ahzab: 21)
Hanya yang mengembalikan HARAP nya pada Allah yang takkan pernah hancur. Sebab mereka sadar, segala yang mereka ingini takkan pernah terjadi selama Allah belum merestui. Harap inilah yang menumbuhkan KEYAKINAN di dalam diri mereka untuk senantiasa bertahan dengan MIMPI mereka. Sebab Allah, selalu akan menyediakan nikmat bagi hamba-Nya yang meminta keinginan mereka dengan doa, usaha dan tawakal yang sempurna.
2. Takut dengan hukuman Allah (khauf)
Rasa TAKUT.
KETAKUTAN yang tumbuh karena diri yang menyadari bahwa hanya Allah yang berhak untuk di sembah, hanya Allah yang berhak untuk dimiliki dan diagungkan dalam kondisi apapun. KETAKUTAN inilah yang membuat kita beranjak dari posisi-posisi memungkinkan untuk berbuat salah, menuju kutub tujuan baru yang lebih mulia.
Ketika kita merasa, bahwa MIMPI dan HARAP kita masih belum terbalut dengan rasa KETAKUTAN bahwa yang kita ingini adalah hal-hal yang TIDAK patut untuk kita miliki, maka janganlah heran jika akhirnya kita menjadi orang yang sedikit MEMAKSA dalam doa-doa kita. Atau bukan dalam porsi SEDIKIT, tapi mungkin BANYAK?
Ahh.. mungkin memang kita belum benar-benar takut bahwa maksiat yang kita punya bisa jadi penghalang semua mimpi yang kita ingini. Bahwa tidak tumbuhnya rasa TAKUT bisa jadi menjadi alasan kenapa MIMPI kita belum terbersamai dengan apa-apa yang Allah (juga) ingini. Rasa TAKUT ini yang memaksa kita untuk merasa MALU dan TUNDUK bahwa sejatinya diri, sungguh masih berbalut dengan pekat yang menemani. Rasa TAKUT inilah yang membuat hati kita menjadi terkontrol untuk tak MEMAKSA, tak KECEWA, tak TERHEMPAS, ketika memang MIMPI belum terealisasi.
2 syarat inilah yang harus kita punyai. Tak mudah.. sungguh tak mudah.. Namun jika kita menjaganya, maka rasa CINTA pada Allah akan semakin membumbung tinggi. Menembus batas cakrawala kita hingga kemudian menyadari, kenapa Bilal bin Rabah sabar dengan siksaan di tengah gurun pasir yang panas menyengat. Kenapa Khalid Bin Walid begitu mencintai dinginnya udara bersama kuda perang dibanding tidur bersama Istri. Kenapa Abu Bakar rela digigiti hewan berbisa demi melindungi Sang Nabi. Juga kisah-kisah menghentakkan orang-orang shalih nan menggairahkan. Mereka mengajarkan kepada kita, bahwa kebersihan hati selalu akan mengukuhkan karakter kita menjadi manusia-manusia sempurna dalam ber MIMPI.
Selamat BERMIMPI.. Semoga Allah me-Ridha-i..
Taipei, 26 Desember 2010
- di suhu yang membuat menggigil.. Untuk mimpi-mimpi dan harap yang mungkin masih ternodai -

sumber = http://www.dakwatuna.com/2011/09/10968/mimpi-yang-belum-tergapai/

BIDADARI DAN KESUNYIAN


Begitu anggun engkau melangkah
Sampai-sampai sesuatu disekitarmu tertunduk malu
Pandangan pun tak mampu untuk menatapmu begitu lama
Engkau seperti seseorang yang merindu
Dan tak berhak seseorang pun untuk menghampiri
Karena engkau begitu sempurna untuk tersakiti.......

Elok nian paras mu
Sampai-sampai bunga mawar pun tak kuasa untuk menandingi
Keharuman bunga kasturi pun tak mampu dibandingkan oleh aroma mu
Karena,engkau terlalu sayang untuk tersakiti.......

Sungguh sopan tutur katamu
Sampai-sampai orang sangat terlena dengan yang engkau ucapkan
Penuh nasehat,penuh magic,penuh harapan
Sehingga segala bujuk itu sangat rugi bila di lewatkan
Karena,engkau dengan ikhlas dan penuh kasih sayang memberikan isyarat
Dan engkau begitu sempurna untuk disakiti....

Namun,langkah itu sudah tidak terlihat lagi
Apakah terlalu lamban engkau untuk melangkah
Atau engkau enggan??
Seolah dunia ini sudah tidak mengharapkan mu
Seolah engkau sudah tidak peduli lagi dengan sebuah harapan dan mimpi....

Kemana paras itu?
Kemana bau wewangian itu?
Dan kemana tutur kata itu?

Sungguh terlihat dari kejauhan
Engkau lebih asyik dengan duniamu sendiri
Dunia yang membuat mu terkucil
Dunia yang membuat mu semakin asyik bercumbu dengan kesunyian
Engkau.... "bidadari dan kesunyian" .........

DINDING BIRU




Dinding berwarna biru yang sudah terlihat kusam
Bercak-bercak hitam yang menempel tak beraturan
Sungguh sudah termakan usia
Lekuk manja gadis kecil yang bersandar
Dengan jiwa ikhlas selalu bermain di sampingnya
Tanpa mau beranjak dari kekusaman...

Tidak kah engkau merasa iba??
Dia yang selalu setia menemani mu begitu lama
Dikala senang,dikala susah,dan disaat engkau membutuhkan sandaran
Selalu hadir tanpa menghiraukan sedikitpun balasan
Akan selau ada,walaupun tidak diharapkan...

Salah satu bentuk kesetiaan
Tak mengenal kebohongan
Terbuka untuk siapa saja yang ingin berkeluh-kesah
Sedikitpun tidak pernah mengusap keringat yang bercucuran
Membiarkan peluh yang jatuh berguguran
Hanya untuk sebuah kehidupan yang abadi...

Kini,dinding biru hanya sebuah kenangan
Termakan oleh usia
Keropos tanpa berbekas
Hanya lekuk gadis kecil yang kini setia menemani....

by = Depi Hairan'z

PENGARUH AMAL TERHADAP HATI






Inilah pengaruh amal terhadap hati ,
jika anda membacanya ,
anda akan takjub ,anda akan heran ..
ternyata amal sangat – sangat berpengaruh kepada hati . .
seperti apa ,?
Simak artikel berikut . . .
Orang yang sombong dan berhati keras harus mengobati penyakitnya dengan amal yang mampu menghancurkan kekuasaan nafsu ,seperti : pergaulan kepada fakir miskin,tawadhu’,meneladani penampilan dan amal,membawa sendiri sedekahnya ke rumah kaum fakir miskin,dan mendatangi orang – orang yang tidak dikenal.Pengaruh amal seperi ini bagi nafsu yang sulit dan keras lebih baik daripada pengaruh puasa sunnah dan shalat sunnah.
Diriwayatkan bahwa ada seorang ulama Bani Israil yang mengarang 860 buku hingga namanya tersohor ke seluruh penjuru dunia.Suatu hari ALLAH SWT mewahyukan kepada seorang Nabi pada zaman itu,”Katakan kepada Fulan,’Engkau telah menebarkan kemunafikan di bumi.Semua amalmu itu tidak engkau tujukan untuk-Ku.Ketika Sang Nabi menyampaikan wahyu ALLAH ini kepadanya,ia segera bersimpuh di hadapannya dan membuang semua bukunya.Selang beberapa waktu ia beribadah dalam sebuah gua di gunung.Allah SWT kembali mewahyukan kepada Sang Nabi,”Temui ulama itu dan katakan kepadanya,’ALLAH berkata bahwa Dia tidak meridhoimu” .
Ketika Snag Nabi menyampaikan wahyu ini kepadanya,ia kebingungan dan berkata “Apa yang harus kulakukan ? ” Allah SWT memberinya ilham untuk pergi ke pasar da merendahkan dirinya.Ia pun segera melaksanakan ilham itu ,merendahkan dirinya,membantu kaum lemah dan membela kepala anak yatim.Tak lama kemudian ALLAH SWT mewahyukan kepada Nabi-Nya,”Katakan kepadanya,’Sekarang Aku  Ridho meridhoinya. .. ”
Diriwayatkan juga bahwa seorang penjahat Bani Israil bertemu dengan seorang ahli ibadah(‘abid) daam sebuah perjalanan.Penjahat itu mengikuti sang ‘abid sambil berkata dalam hati,” Ketika Sang ‘abid memperoleh rahmat,semoga aku mendapatkannya juga.” Dia terus mengikuti si ‘abid.Ahirnya si ‘abid menoleh dan berkata.”Apa urusanku denganmu,aku adalah ‘abid Bani Israil,sedangkan engkau penjahat Bani Israil.Menyingkirlah!!” Dia segera pergi meninggalkan sang ‘abid dengan hati hancur.Allah SWT lalu mewahyukan kepda Nabi di zaman itu,“Katakan kepada penjahat itu,’Aku telah mengampuni semua dosamu karena engkau merendahkan diri kepda si ‘abid.Dan katakan kepada si ‘abid,’Aku telah menghapuskan semua kebaikanmu karena kesombonganmu kepada penjahat itu.’
Katakan kepada keduanya untuk segera beramal dari awal.”
Mari kita bersihkan hati dan menjaga hati hilangkan prasangka buruk dan sikap sombong sekecil apapun .. .
Dikutip dari Buku Rahasia Ilmu Para Wali
Oleh Al Habib Muhammad bin Abdullah Al aidarus

SEBUAH KEANGKUHAN






Mereka mengenang masa itu
Dimana sesaat kepergian sebuah mimpi
Dia mulai tidak peduli dengan apa yang ia anggap penting
Hanya sebuah tatapan kosong yang penuh emosi
Serta sebuah keangkuhan yang semakin menjadi-jadi
Yang tak dapat di bendung lagi oleh siapa pun...

Pohon yang sangat gagah berdiri pun tak sanggup mengalahkan nya
Hanya bisa tertunduk,melambai dengan sukarela
Seolah-olah tak bisa berbuat apa-apa
Dengan rasa sombong,hal yang terjadi didalam dirinya sudah tidak di pedulikan lagi...

Terlalu bangga dengan hal yang belum tentu bermanfaat yang ia lakukan
Yang terpenting rasa keinginan di batin terpenuhi
Tanpa mempedulikan hak-hak yang seharusnya layak diperhatikan
Sebuah hak-hak yang belum tentu juga dapat dinikmati oleh dirinya sendiri

Dunia yang begitu gelap
Perlahan mulai menampakkan Sang penerang
Berangsur memperbaiki hari-hari penuh tipu daya
Memulai suasana baru
Yang dapat menciptakan keseimbangan

Sungguh besar Keagungan dan Kekuasaan Sang Maha Mengatahui
tapi,mengapa engkau masih asyik berdiri di kubangan yang dapat menghancurkan mu??
Yang akan membawamu pada keangkara-murkaan
Tenanglah sejenak!!
Perlahan,lepaskan sebuah keangkuhan  itu!!
karena kelak keindahan itu takkan pernah padam di makan oleh waktu....

by = Depi Hairan'z

JINGGA DI PELUPUK MATA (1)


Suara desiran angin semakin menjadi-jadi di malam itu,seolah mereka enggan untuk beranjak dari bumi yang begitu indah dan hijau yang mengalahkan planet manapun di jagat raya ini.dan seolah angin ini mengisyaratkan sebuah kerinduan yang tidak henti-hentinya untuk disampaikan kepada setiap insan di muka bumi tersebut.hingga pohon pun begitu menikmati desiran angin tersebut tanpa mempedulikan orang-orang yang sedang berlindung dibawahnya. Jam berdetak secara perlahan,tanpa disadari hari sudah menunjukkan pukul 3 dini hari..malam itu Rian sedang asyik mengerjakan pekerjaan nya yang sempat tertunda dua hari lama nya,Dia kembali mengutak-ngatik kembali pekerjaannya tersebut tanpa disadari dia melupakan sebuah naskah cerpen yang sempat dia tulis ketika sedang berekreasi di gunung rinjani bersama teman-teman karibnya toni dan angga dan teman2 satu angkatan yang sama2 menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi Negeri di sebuah kota pahlawan yaitu,kota Surabaya.tanpa mengenali waktu,ia mencoba menghubungi toni dan angga,namun jawaban yang ia nanti tidak sesuai dengan harapan.padahal cerpen tersebut merupakan karya tulis rian yang pertama untuk dia kirimkan ke sebuah media cetak yang cukup terkenal di kota Surabaya..ya..sudahlah..mungkin saja cerpen itu belum pantas untuk di baca oleh orang lain.gumam rian sambil menghela napas… Sepasang cicak yang sedang asyik bercengkrama di atap kamar rian yang tidak begitu luas,sangat lama ia perhatikan..maklum lah..rian hanya seorang anak desa yang demi keinginan kuat dan berkeinginan untuk membahagiakan dan memberikan perubahan terhadap kehidupan orang tuanya dan dia sendiri,dia rela menuntut ilmu dan jauh dari orang tuanya.orang tuanya tidak sekalipun memberikan materi yang begitu berlimpah untuk membiayai pendidikannya,rian hanya mengandalkan beasiswa yang dia dapat ketika mengeyam pendidikan di sebuah SMA di desanya dan sebagai sampingan juga.ia mempunyai pekerjaan paruh waktu,walaupun tidak banyak yang ia dapat.tapi,dia sangat bangga karena semua itu jerih payah dia sendiri tanpa membebani orang tuanya di kampung… Lama ia melamun dan mengingat-ngingat kembali tentang cerpen dia yang sempat tertinggal,tanpa disadari adzan subuh mulai berkemundang.suara adzan memecahkan keheningan pagi yang begitu dingin,rian bergegas untuk menunaikan kewajiban sebagai muslim.dirumah,kedua orang tuanya sangat disiplin dan santun dalam memberikan ilmu agama kepada anak-anaknya.rian adalah anak pertama dari 3 bersaudara,adiknya yang pertama bernama habibah,habibah adalah adik perempuannya yang masih duduk kelas 3 SMA,dan sebentar lagi akan lulus.sedangkan adiknya yang kedua bernama Fatimah yang masih duduk di bangku SD.walaupun mereka adalah keluarga kecil,mereka sangat bahagia dan didalam keluarga tersebut mereka saling hormat-menghormati satu sama lain.dan mereka juga sudah tau dengan apa yang harus dilakukan dan tugasnya masing-masing..Saat ini rian sudah memasuki semester akhir,dia juga sedang sibuk mengerjakan skripsi.dan sebentar lagi dia akan meninggal kesibukan kampus yang selama ini ia jalani. Matahari siang itu sangat menyengat sekali,sebab musim kemarau masih melanda sebagian Indonesia.hari itu rian dan kedua sahabatnya toni dan angga sedang berada di perpustakaan sekolah.mereka sibuk mencari bahan-bahan referensi untuk menuntaskan tugas akhir mereka.. “rian,gimana dengan cerpen mu yang kamu cari itu??tanya angga kepada rian. “belum ketemu sob,sepertinya tertinggal waktu kita berekreasi ke gunung rinjani waktu itu,jawab rian dengan nada pasrah. “oooo…saying sekali ya,padahal cerita yang kamu tulis itu menarik sekali bro,sambung toni yang tepat berada disamping angga. “ya..apa boleh buat,padahal sih ingin kukirim ke media cetak..tapi tidak mengapa,aku sudah pasrah kok dengan cerpen itu…heheheeee….jawab rian dengan tertawa kecil… Tengah asyik-asyiknya mereka mengobrol,tiba-tiba seorang gadis berkerudung merah dan mempunyai lesung pipit di sebelah kanan nya tiba-tiba menghampiri mereka.gadis itu bernama jingga..sungguh sesuai dengan parasnya yang begitu anggun dan bersahaja ,dan dia ditemani oleh seorang sahabatnya yang bernama rindu,ya tidak kalah anggunnya dengan jingga.. “assalammualaikumm…sapa jingga dengan suaranya yang begitu lembut “walaikumsalamm….jawab mereka serentak.. “jingga…ada keperluan apa ya??tanya toni.. “saya menemukan ini waktu kita berekreasi kegunung rinjani waktu itu, “apa ini??tanya angga.. “sepertinya ini sebuah cerpen yang ditulis rian.. “ehhh…coba kulihat,sambut rian… Seketika diperiksa oleh rian secara seksama….. “benar…ini punya ku,,sambil tersenyum gembira..Allhamdulillah…. “wahhh terima kasih jingga..aku sudah mencarinya kemana-mana,ternyata benar ketinggalan di gunung rinjani tersebut..sekali lagi,terima kasih banyak ya jingga,engkau membawanya.. “iyaaa…sama-sama rian,sebelumnya maaf…saya tidak telah sopan membaca cerpen mu itu rian…sambil mengucapkan itu dengan wajah memerah… “ahhh…tidak mengapa,yang penting naskah cerpen ini sudah ditemukan,dan aku sudah sangat senang dengan itu…lagian yang membaca kan bukan orang lain,orang yang sudah kukenal kok…heheheee… “terima kasihhh..jawab jingga,.. dari percakapan yang singkat ini,jingga mulai memperhatikan rian…. bersambung…

MEMORI KERINDUAN DI SEBUAH PERAPIAN




Diujung lambung yang menerawang tidak jelas
Perlahan mengantarkan ke sebuah liang tempat beristirahat
Rasa takut yang semakin tampak jelas
Dari raut wajah sang penebar kasih cinta yang gagap...

Jejaka beriringan membawa kerinduan
Pada sekuntum kasturi yang menebar wewangian
Sungguh rasa iba masih menggelayut di keheningan siang yang tak bertepi
Berharap pada sesosok tua renta
Yang setia pada kekasih lama...

Engkau masih merindui memori disebuah senja itu
Yang mampu mengubah pengharapan yang tak mungkin terjadi
Dengan segenggam kesetiaan yang masih kau pegang erat
Sampai akhirnya,semua menjadi sebuah penantian
Yang tak berujung....

Memori kerinduan di kala itu
Sebuah sepasang kekasih asyik bercengkrama
Memandangi langit luas di sebuah perapian syahdu
Hanyut dalam sebuah kisah yang tak berujung...

Rindu....masih kah engkau berkata tidak akan kecintaan yang fasih ini??
Sebuah kecintaan yang semakin membakar jiwa
Sebuah kecintaan yang semakin anggun menebar kesetiaan
Sebuah kecintaan yang semakin asyik bertahta di mahligai sukma...

Sungguh,sebuah hakekat kecintaan itu takkan pernah bertepi
Walaupun sebuah keangkara-murkaan masih menguasai jiwa
Sedikitpun lampu merah itu takkan pernah menyala
Demi MEMORI KERINDUAN DI SEBUAH PERAPIAN....

by = Depi Hairan'z

Mimpi Kali Ini Adalah Buat Masa Depan


Pada artikel kali ini kami menulis tentang mimpi dan kenyataannya di hari esok. Pernahkah anda bermimpi dan akan mengalaminya di masa depan ? tentu pasti ada sebagian yang mengalaminya bukan ...,,Benarkah mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok? Jika Anda orang optimis, Anda akan mengetujuinya. Tapi mungkin saja Anda masih berpikir, kemudian otak berputar mencari bantahan terhadap ungkapan ini. Bahkan Anda yang membantah bahwa kita tidak boleh sok tahu dengan masa depan, karena itu adalah urusan Allah.
Kita bukan sok tahu tentang masa depan, tetapi kita menginginkan sesuatu di masa depan, atau yang kita sebut dengan cita-cita. Mimpi, selama itu positif akan mengarahkan tindakan kita pada hal yang positif pula.
Bagaimana agar mimpi kita menjadi kenyataan di hari esok?

Beda Mimpi dengan Panjang Angan-angan!
Agar tidak terjadi salah paham bahwa Motivasi Islami mengajarkan panjang angan-angan, saya akan jelaskan apa bedanya mimpi dengan panjang angan-angan. Mimpi artinya menginginkan sesuatu di masa depan. Sementara, panjang angan-angan adalah mengandalkan masa depan. Mengandalkan masa depan jelas tidak boleh, sebab hidup kita akan tergantung oleh sesuatu yang belum jelas. Sementara menginginkan sesuatu di masa depan adalah hal yang berbeda dan itu adalah sah-sah saja selama keinginan itu baik untuk kepentingan dunia dan akhirat.

Agar Mimpi Menjadi Kenyataan!
Supaya mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok bukan sekedar slogan, ada syarat-syarat yang harus kita penuhi. Harus bertindak! Ya, tetapi bertindak bukan segalanya. Kebanyakan orang akan mengatakan mimpi tanpa tindakan akan percuma. Memang iya, namun pemahaman ini belum seutuhnya benar karena ada pemisahan antara mimpi dan tindakan. Padahal, pikiran dan tindakan adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Lalu seperti apa? Tidak perlu bertindak? Bukan itu maksudnya. Maksudnya adalah mimpi itu sendiri akan membawa tindakan. Tindakan Anda yang lahir itu adalah hasil dari mimpi. Jika seseorang mengaku memiliki impian besar tetapi tidak ada tindakan untuk mewujudkannya, artinya dia tidak benar-benar punya impian. Impiannya hanya di mulut saja sebagai hiasan dalam bicara. Jika impian tersebut sudah tertanam dalam hati, maka tindakan akan secara otomatis mengikutinya.
Jadi, kunci utama agar mimpi menjadi kenyataan ialah kita harus benar-benar menginginkan impian itu. Tindakan akan mengikuti secara otomatis tanpa harus diperintah lagi. Tindakan otomatis inilah yang akan menjadikan mimpi itu adalah sebuah kenyataan. Anda tidak akan nyaman hanya berdiam diri saja tanpa melakukan usaha yang mendekatkan kepada impian. Tidak perlu di dorong-dorong oleh orang lain atau diri sendiri. Tindakan akan hadir dengan sendirinya.
Ingat hadist yang mengatakan jika hati kita baik maka segalanya akan baik. Hati adalah raja, tubuh adalah prajuritnya. Jika hati sudah mengarah ke satu arah maka tubuh pun akan mengikutinya. Semuanya tergantung niat dan niat letaknya di hati. Mimpi itu adalah niat kita untuk mendapatkan sesuatu di masa depan.

Anda Memerlukan Peta!
Saat Anda sudah memiliki impian, benar-benar impian, Anda sudah punya sumber energi yang dahsyat. Anda sudah punya arah yang jelas, yaitu impian Anda. Tetapi, untuk menghubungkan tempat Anda saat ini dengan tempat tujuan Anda, Anda memerlukan peta. Peta tidak selamanya harus fisik. Peta tidak selamanya harus lengkap.
Peta itu adalah petunjuk arah, kemana Anda harus melangkah. Untuk tujuan yang dekat atau tujuan yang sudah Anda ketahui, Anda tidak perlu peta dalam bentuk fisik, sebab peta tersebut sudah tergambar dalam pikiran Anda. Namun untuk tujuan jauh dan belum pernah Anda kunjungi sebelumnya, peta itu sangat diperlukan supaya Anda tidak salah jalan.Namun peta itu tidak perlu lengkap, cukup memberikan arah untuk lengkah pertama saja. Selanjutnya Anda akan menemukan jalan sukses dengan sendirinya.
Jadi, agar Mimpi Masa Kini Adalah Kenyataan Hari Esok, mimpi Anda harus benar-benar keinginan terdalam Anda dan tertanam dalam hati serta Anda memiliki peta untuk menempuhnya. Semoga artikel kali ini bermanfaat untuk anda semua, dan anda dapat bermimpi yang tinggi asalkan anda dapat mengimbanginya dengan tindakan, Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum pernah anda miliki, Anda harus bersedia melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan.

oleh = Quickfuture (Landry)

MANFAAT DARI TERSENYUM

Tersenyumlah dan dunia gembira. Betulkah? Kita memang tidak bisa selamanya memaksakan diri tersenyum, tapi fakta berikut mengenai senyum akan menjelaskan kenapa ia bisa membuat dunia Anda lebih indah.

Senyum Membuat Anda Lebih Baik

Saat merasa sedih atau jatuh, coba tersenyum. Senyum selebar yang Anda bisa. Mungkin terdengar konyol namun ada penjelasan logisnya. Sebuah teori disebut Facial Feedback, hipotesisnya adalah “memaksakan sebuah ekspresi wajah sudah cukup untuk mengarahkan kondisi emosional seseorang,” jadi sekalipun itu sebuah senyum paksa, cukup ampuh untuk meningkatkan mood.



Senyum Itu Menular

Pernah perhatikan saat Anda senyum pada seseorang, mereka akan tersenyum balik? Berlaku pula sebaliknya. Tersenyum adalah perilaku yang proaktif dan reaksi sosial. Sehingga dunia ikut tersenyum kala Anda senyum.

Senyum Membuat Anda Menakjubkan

Sebuah studi pose wajah menanyakan responden tentang foto orang tersenyum dan foto orang yang diam. Hasilnya foto tersenyum menerima kesan yang positif. Orang yang murah senyum lebih mudah didekati daripada yang pemurung.

Pilihan Untuk Penuaan

Saat tua, Anda memilih kerutan pada dahi karena banyak mengerutkan kening, atau kerutan pada area pipi karena bekas tersenyum? Anda bisa menjawabnya.

Respon Otot

Cobalah untuk tersenyum, lalu mengerutkan dahi. Lalu cobalah tersenyum dan mengerutkan dahi berbarengan. Hal terakhir tidak bisa dilakukan, artinya tersenyum meminimalisir kemampuan fisik untuk mengerutkan dahi.

Berpengaruh Pada Keseluruhan Penampilan

Semakin banyak Anda senyum, semakin positif perasaan Anda dan bagaimana memandang segala situasi. Jadi kebahagiaan mampir bukan karena kebahagiaan itu ada, tapi karena Anda menciptakan kebahagiaan itu.

Sumber : http://akugerhanavenus.blogspot.com/2010/07/tersenyumlah-dan-dunia-gembira.html