YANG PANDAI MERATAP

Terukir dengan beberapa ucapan yang menyejukkan
Hal itu menggambarkan dengan seksama sebuah senyuman yang memikat hati
Tampak jelas,bahwa semua itu merupakan lingkaran cinta
Namun aku berada jauh dari lingkaran tersebut
Karena kriteria-kriteria yang didambakan jauh dari aku semua......

Menancapkan derita yang mulai memporak-porandakan matahari
Sekedar menukik dari ruang angkasa hampa mencium bumi gersang
Tanpa menatap mata pun,semua tergambar diantara jari-jemari kusam
Seakan hendak mencaci,
Satu pun tak ada yang menghiraukan.......

Langkah-langkah kecil yang luput dari dosa
Menerjang,membakar,menghancurkan beberapa klise
Tenang-pun seakan mulai semakin jauh
Terjebak dengan luka-luka yang semakin dalam.....
Hanya saja
Aku yang masih disini,
Selalu saja tetap meratap.......

SEMAMPU-KU SEMAU-KU

Diantara himpitan kerajaan menukik diantara benak
Meraba pada hamparan hutan jiwa yang semakin tak karuan
Disaat semua berubah dengan sendiri-nya
Semua sirna dengan hempasan ombak naluri

Mungkin beberapa kosa-kata takkan mampu melunak-kan keinginan diri
Namun,ada jua beberapa hal yang mampu untuk membalas
Pada nelangsa berbatu tajam
Pada alam yang enggan melepas siang

Beberapa ucapan hanya sebagai penyeimbang
Entah apa itu membantu atau-pun tidak??
Seonggok muslihat dengan senang hati membatu jiwa yang sedang gusar
Meski pelarangan yang jelas-jelas sudah tertulis
Tapi tetap saja,penghalang itu tak mampu bertahan cukup lama...

Ahhhh.....jiwa yang semakin mudah untuk berontak
Memapah pada jurang tertajam membunuh raga
Kali ini,rindu semakin melahap apa saja dihadapan-nya
Karena kelaparan,
Kelaparan pelukan dari Maha Pencipta.....

Mampu untuk berdiri-pun semakin jelas diteriak-kan
Menanti sang pilihan jiwa
Untuk tulus menemani.....

TERGAMBAR PADA SUDUT SEMPIT

Semua telah gelap seperti biasanya
Menanggung beragam cacian tertuju pada stu sosok
Mengubah paradigma yang telah tertata begitu rapi
Entah apa yang mampu untuk mengubah sudut pandang itu??

Meneriaki sungai yang tak henti2-nya
Melawan pada ketinggian dunia antah berantah
Tapi tetap saja,semua itu masih terlihat kaku

Tangan yang terus menari di bara api
Membakar sekumpulan biasan merona pada sekumpulan pohon yang terpahat
Terlihat jelas akan keserakahan manusia
Tak perduli,tetap saja semua itu meninggal bekas
Meninggalkan luka yang begitu dalam
Hingga membuat muak untuk di jamah lagi

Sampai detik ini pun,
Dunia sebagian masih kelihatan gelap
Asap yang membumbung membuat perih sebagian lensa lunak
Siapa yang mau disalahkan??
Tidak ada yang mengaku,
Mereka hanya menjalankan sebagian kewajiban saja.........

Orang-orang kecil juga terkena imbas
Demi sesuap nasi,
Mereka tak segan-segan melakukan apa-pun.......

PARA PENYENDIRI


Memagari rimba dengan beberapa buah kata
Menepi,memburu mahluk yang selalu terselubung
Dengan mata melotot sambil memegang lembing pencabut nyawa

Dilebat belantara yang semakin gelap
Ditutupi dedaunan rindang sebagai pengubah keindahan
Tak berharap seorang pun untuk menganggu
Sunyi,sunyi...hanya kesunyian

Sesekali jangkrik mengubah siulan untuk meraya betina
Menciptakan penerus keturunan
Yang bertujuan untuk menemani semak-semak liar
tepat di depan pagar rekayasa

Sesungguh sudah sangat lelah mengitari beberapa rimba
Sesekali mengutuk,mengumpat
Kenapa hal ini harus dijalani??
Semua yang di incar tak jua menemukan titik jelas
Hilang.....hilang...akan selalu hilang......
Dan sudah tak ingin untuk mencari.....

MONOLOG SANG-DAUN KERING


Pada dahan yang masih tegar memangku-ku
Aku masih ingin menunggu angin disini
Meniup-ku,membuat sejuk hatiku
Pada saat-nya tiba
Aku akan jatuh kepada bumi-ku tersayang......

Disaat itu,aku akan bertemu angin lagi
Tapi kali ini,
Iya akan membawa-ku terbang lebih jauh
Jauh,..dan lebih jauh lagi
Dari tempat aku pertama lahir.....

Tau kah engkau dahan??
Aku sangat mendambakan hal semacam ini,
Aku hanya tidak ingin engkau memangku-ku lebih lama
Karena aku paham,
Akan ada dedaunan yang baru yang akan muncul
Dan mungkin itu lebih indah dari-ku yang sekarang....

Untuk mencari tempat yang mungkin membantu-ku
Mungkin saja aku bertemu dengan seorang gadis
Seorang gadis yang mencintai alam
Seorang gadis yang akan selalu tersenyum melihat-ku bertebangan di bawa' oleh angin
Dan,mungkin saja gadis ini nantinnya menyelipkan ku diantara buku harian-nya
Dan gadis itu akan selalu bercerita,
Dan tentu saja,aku yang akan selalu menemani-nya disana...

Dan pada saat itu terjadi,
Aku mungkin akan bertahan lebih lama........