HOPE

Senandung telah terlampir dari jauh nya hati
Meniti pada lembaran yang akan dituang tinta
Tak perlu untuk memahami
Karena ada beberapa kisah untuk tersampaikan melalui sebuah ucapan....
Menempuh berbagai klise satu kehidupan
Mungkin takkan sama satu hal dengan hal yang lain
Memberi kebahagiaan
Memberi petuah
Memberi satu aral,
Aku menjadi bagian dalam setiap hal
Sebuah faedah yang berarti
Berguna bagi setiap orang yang terlibat dalam kehidupan
Aku ingin seperti itu....

AKU YAKIN,TIDAK HANYA AKU


Seperti hal nya hujan
Kadang beberapa istilah dapat mengobati titik luka
Dan terkadang sebuah ucapan akan mampu menggugah jiwa
Namun kali ini sungguh berbeda
Ada hal yang hilang begitu saja diantara embun yang menyapa pagi......

Aku tidak begitu paham dengan riakan yang di ciptakan oleh sungai
Padahal hal semacam itu sangat dekat dengan ingatan-ku
Menyapa angin-pun terkadang aku begitu kikuk-nya
Padahal dia selalu menyapa dengan beberapa kiasan yang serupa.....

Aku mulai lupa dan tua untuk merapat pada bongkahan rindu
Aku benar-benar sangat lupa
Entah terkadang,sebuah petuah yang terlontar
Aku menganggap itu bukan lah apa-apa
Aku tidak menyesal
Sungguh...sungguh aku tidak pernah menyesal dengan apa-pun yang telah ku lakukan.....

PERUMPAMAAN ITU MENGALAHKAN SEGALA-NYA


Rumput yang mulai menari lagi
Tentunya dengan bantuan angin yang tak henti-henti nya memberi risalah
Aku dan kamu dan juga dia
Menyeberang pada keheningan malam
Hanya untuk meratap pada Yang Mulia pemilik alam......

Coba saja untuk mulai kau tebak!!!
Harapan antara satu orang dengan orang lain tak-kan jauh berbeda
Ingin meraih kebahagiaan
Ingin mendapatkan apa-apa yang di ingin-kan
Tapi lagi-lagi Sang Pemilik Alam akan berkata lain.......

Sang Pemilik Alam
Lebih tau,sesungguhnya apa yang benar-benar di butuhkan
Itu tak pernah jauh dari,
Supaya kita sebagai manusia
Harus lebih banyak bersyukur dan menggunakan setiap kesempatan yang di berikan
Supaya kita lebih banyak untuk berpikir
Karena Sang Pemilik alam lebih tau apa-apa sebenar-nya kita butuhkan.....

Malam yang takkan pernah mengeluh pada bulan
Datang atau pun tidak,
Malam akan tetap berteman dan bertemu dengan gelap
Untuk bulan,itu hanya nilai plus yang didapat-kan oleh malam........

BUKANLAH SEBUAH NASEHAT


seperti hal-nya awan
ia memberikan kesempatan kepada air asin
untuk melayang dan memuai ke udara
menikmati indahnya dunia dari ketinggian....

memang,kehidupan itu akan selalu berdampingan dengan rasa kecewa
dan pada akhirnya,
mau tidak mau
diri sendiri juga yang akan dapat untuk diandalkan....

tidak ada hal yang salah dengan semua itu
selama hati berbisik dan seimbang dengan perbuatan
maka akan tercipta sebuah harmoni
harmoni tentang,indahnya tentang kehidupan ini.....

tak ada yang pernah terbantahkan
ketika menikmati sebuah keberhasilan dari tindakan kita,
untuk orang yang selalu memberikan support
akan ikut merasakan kebahagian
dan bukan hanya untuk kita sendiri
orang yang sudah terlibat didalam kehidupan kita pun akan ikut bahagia....

WANITA MALAM


memandang pada kejauhan cahaya
sebongkah rindu dan hampa berlebur menjadi satu-kesatuan
menari membius pada mata yang penuh kepedihan
ada luka terjamah diantara senyum sumringah dari seorang gadis panggilan....

dia mungkin takkan mungkin lupa tentang asal-usulnya
dari desa kecil untuk berjuang mencari kehidupan yang lebih baik
demi sebuah cita yang mungkin tak semua manusia dapat mengerti
dan pada dasarnya,langkah menuju alam nirwana.....

merpati pada ketinggian malam
melayani setiap irama yang terdiri dari deru angin
menusuk,memberi bekas pada sekuntum bunga mawar
menjalar pada tiap langkah penuh kebimbangan......

apakah iya manusia hina??
melayani setiap bejat nafsu dari seorang lelaki mata keranjang
tak ada pilihan
hanya untuk menerus hidup hari esok....

PADA MALAM


mereka merindukan suara alam
salah satu berkata..."andai saja aku menjadi bagian dari angin"
aku akan mampu menyusup di antara bebatuan tajam
aku akan mampu memberikan sebuah risalah untuk hati yg sedang gelisah....

yang lain pun berkata..."andai aku bagian dari hujan"
aku akan mampu memberikan kesegaran pada tubuh yang lunglai
aku akan mampu memberikan biasan pada mereka yang sedang menahan air mata....

yang lain pun menyahut,sambil memejamkan mata..."aku tidak ingin menjadi apa-apa"
cukup lah aku saja yang merasakan detik demi detik kehidupan-ku
cukup aku saja yang akan menahan setiap irama yang tersusun diantara perapian rindu
dan cukup aku saja yang berusaha memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk tegak diantara dua kaki ini,
menikmati angin,menikmati hujan.....

BEBERAPA PETUAH


semua bercerita tentang hilang-nya hujan kali ini
anak kecil yang masih asyik dengan beberapa mainan
bertanya pada ibunya yang masih kelihatan muda
"ibu,akan kah dunia ini selalu mendengar keluhan ketika aku besar nanti"??
"entah lah anak-ku" jawab ibu yang masih mengusap keringat yang menempel di kening-nya...

tau kah engkau anak-ku
disaat engkau dewasa nanti,akan ada beberapa angin yang siap berteman dengan-mu
dia akan lebih banyak bercerita tentang perjalanan-nya
dia akan menyampaikan beberapa risalah tentang indah-nya dunia yang ia lewati....
dan cobalah untuk mendengar lebih banyak dari orang lain!!
karena semua itu,akan memudahkan untuk menemukan jalan-mu.....

untuk itu anak-ku....
siap-siap lah engkau
walau hal apa-pun yang nanti-nya mengusik mu
ingatlah...dunia ini begitu luas
satu tempat saja takkan membuat kau belajar tentang hal apa-pun.....
tetap lah pada keinginan yang benar-benar kau inginkan!!....
penjelajahan itu selalu tersedia bagi siapa saja yang siap.....

KEHIDUPAN YANG TAK-KAN BERBOHONG


Ia dapat mengingat
Dan ia juga dapat melupakan
Manuskrip antara diri dan Tuhan
Terlampir pada tasbih yang tersirat bersih

Adakala-nya dengan kehidupan
Mencicipi beberapa hal yang tersebar diantara benua
Menahan gejolak dari hiruk-pikuk nya kehidupan manusia
Menandakan bahwa,jiwa sangat rapuh untuk melawan kehendak

Mungkin aku dan kamu
Mungkin juga dia
Rasa ingin tahu yang besar akan nilai kehidupan
Selalu mencari jawaban dari setiap segala sumber

Tak dapat disangkal
Bahwasa-nya rasa lapar akan selalu menggerogot siapa saja
Itu semua sudah tercantum di beberapa lembar daun kering
Aneh mungkin,
Tapi itulah rentetan kehidupan yang harus tetap di-jalani

Karena kita adalah manusia.....

PEJALAN MALAM


Menyapa angin sambil memanyun-kan bibir kedepan
Semakin gelap...semakin gelap
Berbinar dengan keindahan lampion yang terpancar dari bagian buntut
Mengelilingi pematang sawah dengan riang tanpa beban
Terbang tanpa henti demi satu kesunyian.....

Kunang-kunang tak ubahnya sebagai penerang untuk sunyi kali ini
Keindahan memang terbias disaat semua mata mulai terlelap
Hanya kepada penikmat sepi ia mencoba bersabar dengan angin dingin yang menghampiri
Satu faedah yang dapat menuai dengan rasa rindu
Antara angin,dingin,dan gelap
Satu kesatuan untuk malam sunyi.....

Kemarin aku masih memikirkan beberapa senyum-mu
Entah itu salam perpisahan atau apa-pun itu
Aku merasakan satu kata yang terlipat jelas dari bibir dengan pelembab yang tipis
Mungkin engkau sudah tak sepaham dengan beberapa jalan yang harus ditempuh
Dan mungkin juga,satu tangan-ku dan tangan-mu memang tak bisa dipersatukan....

Walaupun ada beberapa hal yang mungkin tidak akan kau pahami
Namun,aku masih mampu menikmati sepi
Bersama angin,dingin,dan juga sepi
Satu kesatuan yang akan menciptakan kedamaian untuk-ku....

Selamat malam kunang-kunang
Selamat malam teruntuk-mu wahai gadis yang sulit untuk kucapai.....

PENANTIAN PARA PENCARI JATI DIRI


Ada aroma yang berbeda saat-saat seperti ini
Sebuah aroma yang memberikan kesejukan
Sebuah aroma yang dapat menggambarkan imajinasi di waktu kecil
Sebuah aroma yang mungkin tidak semua orang dapat merasakan
Karena semua masih terlelap dengan mimpi-mimpi pemberi rasa luka.....

Indah,melebihi keindahan diri diwaktu pertama merasakan udara pada dunia fana
Membawa satu hal yang wajib untuk dipertahan-kan dikehidupan yang akan datang
Sebuah struktur rumit yang nantinya akan membimbing dari masa lampau
Menyampaikan hal-hal mengenai risalah masa yang akan datang......

Pahatan-pahatan yang sengaja tertata pada sebongkah bebatuan yang tidak teratur
Adalah sebuah isyarat,
Pada masa lampau manusia memang mempunyai pengetahuan
Pengetahuan tentang masa-masa yang nantinya akan dalam perubahan.....

Tangan yang mulai membaur dengan menahan angin
Menyapu kegelapan dengan sebuah lilin yang tetap selalu menyala
Tampa keluh dan kesah selalu menerangi sebagian manusia
Dari tengah malam,sampai menjelang pagi yang disingsing oleh fajar.....

Semua tanpa basi-basi
Melanjutkan sebuah perjalanan tanpa henti
Demi kehidupan dikemudian hari
Menanti sebuah mimpi demi jati diri dari sang Illahi
Tak ada rasa pilih kasih.....
Siapa yang berusaha nanti,
Iya lah yang akan menerima sebuah janji.....

SESUDAHNYA...AKU AKAN PULANG

Bahwa sebagian waktu telah begitu banyak terbuang
Menyelusuri apa-pun yang dapat diraih sudah tak ada faedah-nya
Padahal,manusia mana yang tidak ingin merasakan sebuah kemanisan
Untuk hidup,dan juga untuk mati....

Sebagian menertawakan tentang bebalnya otak yang tertempel didalam kepala
Hanya saja,perasaan akan membangkang pada keindahan itu selalu nyata
Aku masih bergelut pada dunia-antah berantah yang tidak mempunyai gravitasi sama sekali
Melayang dan terombang-ambing pada sebuah negeri
Yang asal-muasal-nya pun aku masih menahan tanya??...

Entah lah.....
Sebagian otak ini sudah mulai menipu diri sendiri
Mencampakkan jiwa yang semakin terlelap dengan mimpi bodoh mengusik diri
Tanpa melakukan apapun,kebodohan semakin tanpak didalam diri
Untuk dan demi mencari jati diri
Semua hal patut untuk dilakukan oleh diri sendiri......

Wahai penguasa malam,siang dan alam
Sejenak saja,perdengarkan lah beberapa keluhan yang tak beralasan ini!!......

TITIPAN TETESAN

Mengenang lagi......
Mengenang lagi......
Mengenang lagi......
lagi dan lagi dan lagi,aku selalu saja masih mengenang...

Samudera yang hilang seketika dibawa oleh ombak
Menelan sebuah perantara yang menyisir pada tepi pantai
Melumat apa saja yang sanggup untuk berdiri
Padahal...waktu itu masih lah sebuah kesempatan yang didapat oleh sebagian awan....

Aku masih teringat sepatah dua-kata dari seorang bidadari penghuni dermaga
Dia pernah bercerita,
Bagaimana pada akhirnya dia bisa terdampar
Sebuah hal juga yang mengingatkan ku pada ujung ombak yang tak enggan-enggan menghempas tubuh yang kaku....

Senyum yang terbias dikala matahari mengembalikan senyuman dari rerumputan pagi
Menjadi cerita diantara rindu dan hampa
Memberikan satu-kesatuan yang didapat oleh angin,
Padahal,waktu itu masih lah terasa dingin.....

Hanya ingin berusaha untuk memberikan beberapa sedikit cahaya.....

YANG PANDAI MERATAP

Terukir dengan beberapa ucapan yang menyejukkan
Hal itu menggambarkan dengan seksama sebuah senyuman yang memikat hati
Tampak jelas,bahwa semua itu merupakan lingkaran cinta
Namun aku berada jauh dari lingkaran tersebut
Karena kriteria-kriteria yang didambakan jauh dari aku semua......

Menancapkan derita yang mulai memporak-porandakan matahari
Sekedar menukik dari ruang angkasa hampa mencium bumi gersang
Tanpa menatap mata pun,semua tergambar diantara jari-jemari kusam
Seakan hendak mencaci,
Satu pun tak ada yang menghiraukan.......

Langkah-langkah kecil yang luput dari dosa
Menerjang,membakar,menghancurkan beberapa klise
Tenang-pun seakan mulai semakin jauh
Terjebak dengan luka-luka yang semakin dalam.....
Hanya saja
Aku yang masih disini,
Selalu saja tetap meratap.......

SEMAMPU-KU SEMAU-KU

Diantara himpitan kerajaan menukik diantara benak
Meraba pada hamparan hutan jiwa yang semakin tak karuan
Disaat semua berubah dengan sendiri-nya
Semua sirna dengan hempasan ombak naluri

Mungkin beberapa kosa-kata takkan mampu melunak-kan keinginan diri
Namun,ada jua beberapa hal yang mampu untuk membalas
Pada nelangsa berbatu tajam
Pada alam yang enggan melepas siang

Beberapa ucapan hanya sebagai penyeimbang
Entah apa itu membantu atau-pun tidak??
Seonggok muslihat dengan senang hati membatu jiwa yang sedang gusar
Meski pelarangan yang jelas-jelas sudah tertulis
Tapi tetap saja,penghalang itu tak mampu bertahan cukup lama...

Ahhhh.....jiwa yang semakin mudah untuk berontak
Memapah pada jurang tertajam membunuh raga
Kali ini,rindu semakin melahap apa saja dihadapan-nya
Karena kelaparan,
Kelaparan pelukan dari Maha Pencipta.....

Mampu untuk berdiri-pun semakin jelas diteriak-kan
Menanti sang pilihan jiwa
Untuk tulus menemani.....

TERGAMBAR PADA SUDUT SEMPIT

Semua telah gelap seperti biasanya
Menanggung beragam cacian tertuju pada stu sosok
Mengubah paradigma yang telah tertata begitu rapi
Entah apa yang mampu untuk mengubah sudut pandang itu??

Meneriaki sungai yang tak henti2-nya
Melawan pada ketinggian dunia antah berantah
Tapi tetap saja,semua itu masih terlihat kaku

Tangan yang terus menari di bara api
Membakar sekumpulan biasan merona pada sekumpulan pohon yang terpahat
Terlihat jelas akan keserakahan manusia
Tak perduli,tetap saja semua itu meninggal bekas
Meninggalkan luka yang begitu dalam
Hingga membuat muak untuk di jamah lagi

Sampai detik ini pun,
Dunia sebagian masih kelihatan gelap
Asap yang membumbung membuat perih sebagian lensa lunak
Siapa yang mau disalahkan??
Tidak ada yang mengaku,
Mereka hanya menjalankan sebagian kewajiban saja.........

Orang-orang kecil juga terkena imbas
Demi sesuap nasi,
Mereka tak segan-segan melakukan apa-pun.......

PARA PENYENDIRI


Memagari rimba dengan beberapa buah kata
Menepi,memburu mahluk yang selalu terselubung
Dengan mata melotot sambil memegang lembing pencabut nyawa

Dilebat belantara yang semakin gelap
Ditutupi dedaunan rindang sebagai pengubah keindahan
Tak berharap seorang pun untuk menganggu
Sunyi,sunyi...hanya kesunyian

Sesekali jangkrik mengubah siulan untuk meraya betina
Menciptakan penerus keturunan
Yang bertujuan untuk menemani semak-semak liar
tepat di depan pagar rekayasa

Sesungguh sudah sangat lelah mengitari beberapa rimba
Sesekali mengutuk,mengumpat
Kenapa hal ini harus dijalani??
Semua yang di incar tak jua menemukan titik jelas
Hilang.....hilang...akan selalu hilang......
Dan sudah tak ingin untuk mencari.....

MONOLOG SANG-DAUN KERING


Pada dahan yang masih tegar memangku-ku
Aku masih ingin menunggu angin disini
Meniup-ku,membuat sejuk hatiku
Pada saat-nya tiba
Aku akan jatuh kepada bumi-ku tersayang......

Disaat itu,aku akan bertemu angin lagi
Tapi kali ini,
Iya akan membawa-ku terbang lebih jauh
Jauh,..dan lebih jauh lagi
Dari tempat aku pertama lahir.....

Tau kah engkau dahan??
Aku sangat mendambakan hal semacam ini,
Aku hanya tidak ingin engkau memangku-ku lebih lama
Karena aku paham,
Akan ada dedaunan yang baru yang akan muncul
Dan mungkin itu lebih indah dari-ku yang sekarang....

Untuk mencari tempat yang mungkin membantu-ku
Mungkin saja aku bertemu dengan seorang gadis
Seorang gadis yang mencintai alam
Seorang gadis yang akan selalu tersenyum melihat-ku bertebangan di bawa' oleh angin
Dan,mungkin saja gadis ini nantinnya menyelipkan ku diantara buku harian-nya
Dan gadis itu akan selalu bercerita,
Dan tentu saja,aku yang akan selalu menemani-nya disana...

Dan pada saat itu terjadi,
Aku mungkin akan bertahan lebih lama........

INI BUKAN SEKEDAR BER-ANDAI...


Tik-tok....tik-tok.....tik-tokkkkkk....
Jam yang berdetak tiada henti
Melahap semua waktu untuk kesenangan sendiri
Hanya untuk sebagian orang
Yang mampu berimajinasi lalu melakukan-nya dengan tangan sendiri.........

Bukan....bukan aku.....
Aku belum termasuk diantara kerumunan orang-orang itu
Aku masih jauh di bawah standar replika sebuah keinginan
Aku masih lah titik-titik kecil penuh dengan noda ketidak-pedulian
Aku hanya bagian yang tak terlalu hafal dengan kearoganan
Dan aku hanya tak mampu untuk menyamai semua muslihat
Yang berasal dari mata manusia penuh ilusi menjijik-kan.......

Aku tak pernah menyampaikan penyesalan
Aku hanya berusaha untuk tidak selalu mengeluh
Dan aku hanya saja berusaha
Untuk menuntaskan sebuah kehidupan yang layak
Untuk satu bekal di akhirat nanti.......

ADA APA GERANGAN??

Sudah menunjuk-kan pukul 11 siang rupanya
Mengerenyitkan dahi tanda ada yang menganjal
Mengusik langkah yang kian tak terarah......

Teman bertanya tadi malam
Sudah alumnus kah??
Lalu aku menjawab,belum kawan.....

Sudah hampir 10 tahun kau di kota itu
Akhhhhh....mungkin saja jalan itu berbeda?jawabku...
Kemana jalan kau,ke neraka apa??
Kalau itu yang baru tampak,
Aku hanya berusaha untuk melewati....

Pada siang yang begitu menyengat
Adakah beberapa pertanya-an mudah yang dapat ku-jawab??
Seperti biasa,
Sumringah dari terik yang begitu nikmat
Dan begitu membuat ku bermimpi lagi......

Mimpi yang masih begitu jauh
Mimpi yang tak berakhir
Mimpi seorang hamba yang mulai lelah.....

Pengecut......
Yang hanya bisa membiarkan sebuah mimpi,
Itu lah aku........

TUAN TANAH VS BURUH



Bagian monolog antara aku dan seorang teman

TEMAN:
cukup tuan,cukup
jam-jam kami 
kau peras,
jadi juta-juta 
jadi milyar-milyar 
dirimu kaya
kami tepar.

dari senin ke senin
kami senengin
dari pagi ke pagi
kami toleransi
dibeda-bedakan
kami lupakan. 
tapi tuan tak puas,
kurang kerja keras,
kata tuan memelas.

tadi pagi kami undur diri,
tuan murka, 

jangan pernah mundur !
perang belum usai !
kata tuan.

kami hanya tersenyum,
tuan tak pantas jadi jendral. tuan layak ditinggal pasukan.

selamat berperang.


AKU:
aku tuan
aku yang punya modal
aku yang akan berang atas kelalai-an
aku yang berhak mengatur kalian
dan aku tak memaksa kalian untuk berlindung di ketiak-ku


kalian nikmati saja
kalian lakukan saja
itu toh menyambung hidup kalian.....

kalau kalian tak terima
silahkan angkat segala keluh-kesah kalian itu

karena aku akan mencari kalian yang lain.....

"terima saja-lah kawan apa yang di rasakan sekarang"




TEMAN:
lalu kenapa kami undur diri engkau murka,tuan?

sebab engkau tak mampu mengerjakanx sndiri.
tak ada pula yg sebaik kami.
kalaupun ada, anda tahu, butuh waktu lg untk adaptasi.

waktu adalah uang.

"nikmati nasibmu sekarang, tuan"




AKU;
aku murka??
kalian juga menjadi ciut
kalian juga melaksanakan-nya
kalian walau dengan terpaksa meyelesaikan-nya juga.....

hahahahaaaaa....



TEMAN:
tuan murka krna kami undur diri.
kenapa?
tuan tak mampu.
tuan tak mau hilang waktu.



AKU:
yaaaa...kalian memang sangat benar
itu lah guna-nya,
saku yang sangat tebal karena uang
aku hamburkan untuk kalian
asal-kan kalian menyelesai-kan perjanji-an yang sudah terbuat


secarik kertas yang sangat berharga
secarik kertas yang bisa memberikan kalian sanksi
secarik kertas yang akan membuat kalian tak berdaya di depan teman2 penguasa ku yang lain....

apakah kalian tidak takut???
hahahahahahaaaaaaaaaaaaaaa.......

PARA PEMIMIPIN NEGERI-KU 2


Manusia tanpa pembatas....maju...!!!!
Menembus pada suatu malam,mebakar pada suatu kesunyian
Berteriak di keheningAN...dalam hati.
Sampah tak sebanding dengan ucapan,lebih busuk dari sampah
Ucapan seperti cacian,kau menganggap itu adalah kebenaran??

Tak ada faedah-nya...dunia kau anggap rumahmu,yang siap kau rubah kapan-pun
Akhhhhhh.....sungguh kurang ajar-nya kau....
Membuat nengeri ini menjadi sangat ironis??
Bungkam...bungkam mulut mereka!!!
Teriakan para pembantai rakyat kecil.......

Kampanye-kampanye oleh orang2 tak bernyali
Di-indonesia tercinta ini lah tempat-nya
Bandang,sialannnn...
Kalian begitu pongah-nya...
Alasan apa yang dapat kau sampaikan untuk sang Khalik nanti???

Pikiran kalian sudah usang....
Hati kalian sudah sangat busuk
Dan sangat kroniss......
Woiiiiiiiiiiiiii...........bandanggggg........

PARA PEMIMIPIN NEGERI-KU


Mungkin kau tak-kan pernah asing mengitari kota itu
Ada sebuah kisah dan cinta yang tersaji di-antara tinggi-nya sebuah bangunan
Ada tangis dan bahagia yang berkumpul menjadi satu diantara deru-nya kendara-an
Ada lentera yang terletak di ujung jalan tempat berkumpulnya manusia-manusia hina
Aku yakin engkau memahami semua itu??........

Sebuah terali besi yang terpancang pada sebuah rumah megah
Rumah yang sangat mewah yang engkau tinggali di-sana
Bersama para pembantu-pembantu mu yang katanya adalah pembela rakyat kecil
Bersama para jenderal-jenderal mu yang katanya adalah pelindung manusia kerdil
Bersama sanak famili mu yang katanya adalah pejuang untuk manusia-manusia miskin
Aku sangat yakin engkau memahami semua itu??....

Ohhhhhhh.....pemimpin negeri-ku
Adakah sesekali engkau melihat setiap keluh dan kesah dari mereka??
Adakah sesekali engkau menyaksikan langsung mereka dalam mendalami kehidupan??
Adakah sesekali engkau merasakan apa yang mereka rasakan??
Dan sekali lagi aku sangat yakin,
Engkau begitu jauh dari kata PEDULI.......

YANG KAU TAWAR-KAN MELEBIHI SEGALA-NYA


Aku tertunduk malu ketika itu
Di saat kau berusaha meraih tangan-ku
Ada sebuah mimpi yang hendak ku-jelaskan
Menutup keheningan di-antara remahan hujan yeng menggelinding.....

Engkau dengan senyuman yang memikat hati
Menasbih-kan satu ruang yang siap untuk dijelajahi
Senyum renyah diantara lesung pipit
Menambah cahaya yang semakin terang terpancar......

Ada sejuta rasa cinta yang kau hatur-kan untuk-ku
Aku merasa tersanjung
Aku merasa dipeduli-kan
Aku merasa kau begitu mampu untuk menahan segala langkah
Langkah yang ku saji-kan supaya bisa menjauh dari-mu......

Ada seikat kembang mawar yang hendak kuberi-kan
Yang kupetik ketika itu diantara ilalang liar
Aku hanya mencoba untuk membalas
Semua perhatian dan kebaikan
Yang telah kau kanvas-kan di kertas usang
Hanya untuk-ku.....

Terima kasih
Apa yang kau tawar-kan melebihi segala-nya
Akan hadir selalu senyuman
Untuk membalas segala-nya..........

GUSAR


Rakit mengapung pada sungai gelisah
Mengarungi sisi demi sisi untuk mencapai ujung telaga
Ada sebuah persimpangan untuk di lalui
Menerabat dari hutan yang lebat yang tumbuh ditepi jurang curam.........

Sengaja tidak mengindah-kan ucapan-mu
Karena itu penuh muslihat yang kau ciptakan melalui bibir-mu yang penuh pesona
Merona pipi-mu juga tak ada beda-nya.......

Merapat pada labuhan yang tercipta dari kayu usang
Mengapung pada luka yang begitu memilukan
Mengais pada tumpukan rapuh memilu-kan
Aku sudah menyadari semua itu,
Hanya saja,semua-nya itu sudah mulai kronis......

Mega yang begitu cantik ketika gelap menyapa
Menaburi intan yang berkerlap-kerlip menyinari tanah yang masih basah
Ditambah cahaya yang berasal dari binatang-binatang malam yang begitu menyedihkan
Seolah mereka tak pernah sadar
Mereka hanya sekumpulan tak berarti di mata manusia penyendiri.......

Akkhhhhhh.......
Aku masih lelah
Aku masih gusar
Aku masih merapat pada dinding penuh coretan tentang luka
Seakan pilu tangan dari seorang pujangga..........